Agak sulit cerita ini dimulai dari mana
Aku lain kau beda
Aku hanya kata-kata yang berserakan
Kau sudah menjadi anak kalimat,
paragraf, bahkan telah menjelma
menjadi sebuah cerita yang lengkap
Aku menikmatimu
Membacamu di sebuah rak
toko buku
Aku hanya membaca judulnya
Karena, memang, aku tak mampu
membelinya
Aku berharap bisa membacamu
Sendiri
Di sebuah perpustakaan
Di sebuah kota yang tak banyak
berlalu-lalang para wisatawan
Akhirnya kita memang bertemu
Pada suatu musim
Jendela-jendela kaca penuh embun
Kurasa, aku telah jatuh cinta
Sedang kau, perasaan dirimu
Apakah itu cukup penting
Aku tak terlalu memikirkannya
Aku menjelma menjadi pencerita
Yang baik
Kukisahkan kita bertemu pada suatu sore yang gerimis
Ada teh hangat menemani
Sepiring penganan
Dan kutumpahkan isi kepalaku
Penuh dengan dirimu
"Gombal!" Kau tertawa
Dan kisah selanjutnya,
Bagaimana kalau kau yang bercerita
Dan kau menulis:
Ada seorang lelaki membawa banyak kata, ingin menjadi cerita bersama diriku
Lalu, lalu kita hanya menjadi kenangan
Dibaca sepasang remaja
Sang lelaki meniru, menumpahkan isi
Kepalanya
Dan yang perempuan tertawa. "Gombal!" katanya
***
Lebakwana, Juli 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H