Mohon tunggu...
Ayah Tuah
Ayah Tuah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Nganu. Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Soal Pembunuhan Berantai

1 Februari 2023   09:13 Diperbarui: 1 Februari 2023   09:15 504
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi berita hoaks. Gambar oleh myobaker (Jacob Baker)/ Pixabay

" Hoaks!" aku langsung memotong. "Takada semua itu. Di RT 1 takada lapangan bulu tangkis, takada yang bernama Pras, tak juga Pak Bogel. Ada yang bernama Kodrat, sudah meninggal tiga tahun yang lalu. Mul, Mulyadi memang ada. Anak balita," jelasku lagi.

"Kamu tahu?"

"Aku tinggal di Gang 1, RT 01, RW 01, No.1."

"Jadi?"

"Jangan lanjutkan cerita ini!"

***

Lebakwana, Februari 2023.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun