Aku mendekati dengan yakin, seolah-olah akan menemui kekasih.Â
"Hai!"
Perempuan cantik itu tersenyum. Hm, satu poin sudah masuk.Â
"Kamu cocok."
"Cocok? Untuk menjadi kekasih gelapmu?"
"Bukan. Untuk kubunuh."
Perempuan itu tertawa pelan. "Aku suka dengan petualangan lelaki gila," berkata begitu ia merapatkan tubuhnya. Aku terperangah ia memagut bibirku dengan liar.Â
Cuma sebentar.Â
Ini kesempatan. Perlahan aku meraba pinggangku, dan menempelkan pistol kecil di perut perempuan itu.Â
"Bluph, bluph!" Ada dua kali terdengar bunyi letusan dari pistol yang berperedam. Perempuan itu terkejut ada pistol menempel di perutnya.Â
Ia sedikit terhuyung ke belakang, menatapku. Sedang aku mendekap perutku yang bersimbah darah, dengan sedikit keheranan. Aku bersandar ke tiang sambil berpegangan pada pagar batas.Â