Mohon tunggu...
Ayah Tuah
Ayah Tuah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Nganu. Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Queen adalah Perempuan yang Ketiga, Siapa yang Menjadi Keempat?

17 November 2022   19:55 Diperbarui: 17 November 2022   20:18 340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tubuh Queen ditemukan di kamar apartemennya, bersimbah darah.

Takada kekacauan di dalam kamarnya. Bekas perkelahian, perlawanan, atau semacam itu, misalnya. Takada juga uang, benda-benda berharga, yang hilang.

CCTV. Aneh, pada rekamannya tak nampak pergerakan manusia yang mencurigakan, untuk sementara ini. Tapi polisi tetap membawanya untuk dipelajari nanti.

Beberapa sudut difoto oleh seorang petugas. Menanyai penghuni apartemen lain yang berdekatan dengan tempat tinggal Queen.

Queen, 26 tahun, single. Dan, cantik.

***

Lantai 19. Sebuah gedung perkantoran.

Sial! Kenapa aku membuka berita tentang Queen? Re mengumpat dirinya. Suasana sudah sepi, lagi. Teman-teman seruangannya sudah berhamburan pulang, setengah jam yang lalu.

Seharusnya tadi ia mengikuti ajakan Mo untuk pulang bersama. Tumben cowok dingin itu menyapanya. Tapi Re tak suka. Baginya Mo terlalu misterius.

Dan ... oh, tidak. Queen, perempuan cantik yang terbunuh itu amat mengganggunya. Seminggu ini berita kematiannya memenuhi ruang linimasa.

Queen adalah perempuan ketiga dalam dua bulan terakhir yang terbunuh sangat mengenaskan. Yang pertama, Ratu, 24 tahun. Kedua, Va, juga 24 tahun. Ditemukan tewas di dalam mobilnya, ruang parkir basement kantor tempatnya bekerja.

Semuanya cantik. Semuanya dalam rentang umur yang sama. Semuanya tewas dengan tubuh penuh tikaman benda tajam.

Dan semuanya masih gelap. Polisi belum bisa mendapatkan titik terang untuk mengungkap kasus ini.

Seorang psikopat? Seseorang, yang dulu dikhianati kekasihnya? Dan kini membalas dendam dengan cara mengerikan? Atau ...?

Ups! Tujuh menit lagi jelang pukul 18.00. Re langsung menghentikan pekerjaannya. Buru-buru keluar.

Lorong sepi.

Setengah berlari ia menuju lift. Wfuih! Kenapa letak lift di sebuah gedung perkantoran selalu di ujung? Entah kenapa hari ini Re begitu gelisah.

Lift masih di lantai 30, akan turun. 29 ... 26 ... 21. 19!

Pintu lift terbuka. Re sudah menduga, takada orang. Re langsung menekan tombol basement. Di sana mobilnya terparkir.

Lift terhenti, lantai15. Masih ada orang? Re waswas.

Ping! Pintu lift terbuka. Seorang perempuan cantik masuk. Re lega. Kalau terjadi apa-apa, dua tenaga perempuan dirasa cukup untuk mengatasi.

"Sepi. Para karyawan sepertinya sudah pulang semua," Re membuka percakapan, tersenyum.

"Memang kenapa?" suara perempuan itu datar.

"Takut aja. Udah baca berita soal Queen? Ngeri! Mungkin pelakunya seorang psikopat. Gila! Sudah tiga orang yang terbunuh dalam dua bulan terakhir ini."

Takada reaksi.

Hening.

Lantai 11. Hfuih! Terasa lama sekali.

"Sebentar lagi akan ada yang keempat."

"Maksudmu? Maks ...?" Tubuh Re membeku.

Perempuan itu tersenyum aneh. Re makin panik ketika melihat yang digenggam perempuan itu. Lampu dalam lift membuat benda itu berkilat. Runcing!

***

Lantai 9.

Lantai 6.

3-a, 2, 1 ...!

Basement!

Pintu lift terbuka. Ada sosok tubuh tergeletak, lantai lift tergenang darah. Seorang perempuan melangkah keluar tergesa-gesa. Menjerit-jerit.

Re histeris berlari keluar menuju gardu Satpam. Seperti gila, rasanya. Entah kekuatan apa membuatnya dapat merebut pisau  perempuan itu. Dan Re kalap. Dan ...!

Dan!

Re pingsan di depan gardu Satpam.

***

Lebakwana, November 2022.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun