Mohon tunggu...
Ayah Tuah
Ayah Tuah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Nganu. Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Para Pemelihara Kecemasan

1 November 2022   19:01 Diperbarui: 1 November 2022   19:03 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Orang-orang yang tak mempunyai jantung, memelihara kecemasan tak lagi canggung
Digelembungkan                

Memenuhi ruang-ruang kepala 

Supaya takut bersuara
dan takut berbeda

Menyebarkan api pada setiap percakapan
Merasa benar sendiri, dan selalu melihat cela di pihak yang berseberangan

Dada sempit karena banyak rencana yang menghimpit
Mata yang tak bisa lelap, tersebab kedengkian yang kalap        

Pendengung atas nama angka
Bertugas membesarkan musuh di linimasa
dibuat seolah-olah menjadi hantu
dan nantinya untuk dipukul serta diburu
Kemudian menjadi pahlawan seakan-akan

Negeri sengaja dibuat gegar
agar sewaktu-waktu mudah dibakar

Baca juga: Kitab Kecemasan

Kursi telah menjadi berhala
Begitulah cerita dari negeri cerita

***

Lebakwana, November 2022      

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun