Mohon tunggu...
Ayah Tuah
Ayah Tuah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Nganu. Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tentang Rumah Impian, Sebuah Prosa Liris

20 Agustus 2022   19:21 Diperbarui: 20 Agustus 2022   19:28 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ia berada di pojok pertigaan jalan
agar lebih luas menempatkan mata
Tepat menghadap ke timur
Menyambut matahari pagi Mencumbu
Hangatkan ruang-ruang
yang jendelanya telah terbuka

Kuangankan juga                                  ada sisa tanah sepetak
di halaman
Kutanami berbagai kembang
juga 2, 3 macam sayuran
Kujaga, kupupuk, kusiram setiap pagi dan petang

Aku akan belajar Ilmu Pertanian
Berapa urea akan ditabur
Berapa pula takaran pupuk NPK
Pupuk kompos disertakan juga
Tentu akan kusiangi
dari rerumputan
dari gulma
dari angan-angan yang tak berguna
Mungkin saja

Bila panen nanti
Kuberi tetangga cabe rawit
agak sedikit
tomat, bayam, dan kangkung
Mm, biar tetangga mengambil sendiri

Memelihara burung, mungkin tidak
Aku membayangkan, aku yang dipenjara dalam sangkar itu
Ayam, membudidayakan ikan lele
Atau hewan ternak lain
Tidak
Aku tidak telaten mengurusnya
Juga tak tahan dengan bau kotorannya

Lagi pula
Luas tanah takkan mencukupi

Dan setiap pagi
Menyapu halaman
Mungkin malam tadi
telah terserak mimpi-mimpi
yang rapuh
dan jatuh
Sebagian lagi terombang-ambing di awan

"Siapa yang menangis semalam?" seseorang bertanya

Tanya itu tak berjawab

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun