Setelah cukup lama berwe-a ria, saya kenal "duta". Soal ini saya ketahui dari salah seorang Kompasianer. "Kenapa jarang menulis di Kompasiana?" tanya saya suatu ketika.
"Lagi sibuk di duta," jawabnya.
Duta? Ini keren.
Saya memang tahu, banyak penulis  di Kompasiana adalah orang-orang hebat. Dari pejabat tinggi hingga politikus cantik macam Tsamara Amany ikut meramaikan. Jadi kalau ada keluarga diplomat (?) ikut menulis di blog ini saya tak terlalu terkejut.
Tapi saya masih penasaran. "Memang "duta" itu, apa?" japri saya.
"Dunia nyata." Jawaban itu disempurnakan dengan gambar kepala gundul yang tertawa, sambil menutup mulutnya.
Oh! Oh ...! Saya menertawai diri sendiri.
Satu lagi, malming!
Malming? Astaga, kelompok radikal mana yang berani menyusup. Saya sendiri takut menanyakan teman-teman di grup. Malu, sebenarnya.
Anak gadis saya, tentu saja.
Anak gadis saya memandang saya agak aneh. Lama.