Mohon tunggu...
Ayah Tuah
Ayah Tuah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Nganu. Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

Cerita Remaja dari Masa ke Masa

11 Maret 2022   23:10 Diperbarui: 13 Maret 2022   14:45 1015
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sampul novel Ali Topan Anak Jalanan. Sumber: Ensiklopedia Sastra Indonesia.

Pada novel-novel Eddy D Iskandar biasanya diselipkan tokoh-tokoh konyol, lucu, dan ... postur tubuh gendut. Menjadi bahan risakan teman-temannya. Tapi para pembaca remaja suka.

***

Lupus.

Di pertengahan 80-an muncul Lupus. Lupus awalnya cerpen-cerpen berseri yang dimuat di Majalah HAI. Hilman Hariwijaya, sang pengarang, menuliskan cerita Lupus dengan gaya tak biasa. Ia keluar dari pakem cerita-cerita remaja saat itu. Maka tidak ada gaya bertutur: kaos biru langit, hidung bangir, mata elang, dan sebagainya.

Lupus digambarkan bukan sebagai sosok "super hero". Tampang biasa-biasa saja, tidak jago basket, nggak menonjol dalam mata pelajaran tertentu, bukan ketua OSIS; biasa layaknya pada remaja umumnya.

Sampul kumpulan cerpen Lupus. Sumber: ebooks.gramedia.com.
Sampul kumpulan cerpen Lupus. Sumber: ebooks.gramedia.com.

Lupus itu anaknya pendiam. Apalagi waktu tidur. Demikian Hilman menggambarkan sosok Lupus.

Mengunyah permen karet, rambut jambul meniru rambut John Taylor, vokalis Duran  Duran.

Suatu ketika Lupus jengkel dengan terpaan angin yang masuk lewat jendela bus. Dengan menggerutu Lupus menutup jendela bus.

"Kenapa, Mas?" tanya orang yang duduk di sebelahnya.

"Ini, angin bikin berantakan rambut saya."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun