Yang aku suka dari hujan, bukan karena telah meluruhkan kemarau, tapi di dalamnya menyimpan banyak impian, walau terkadang -- sesekali -- Â menenggelamkan harapan
Bunyi atap yang dijatuhi jarum air, deru angin, ditingkahi kilatan petir, mengirimkan suara-suara magis layaknya sebuah orkestra
Aroma tanah yang basah, menguarkan beribu kisah. Dari negeri-negeri yang subur hingga tempat-tempat yang tenggelam, dan kini hanya tinggal dalam catatan sejarah
Hujan juga mengisyaratkan rindu, cemas, cinta, patah hati. Dan banyak lagi rasa. Menimbulkan debar ketika akan bertemu
Melahirkan beribu-ribu puisi
Seperti dirimu. Ya!
***
Lebakwana, Oktober 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H