Jelita, demikian nama gadis cantik itu, tiba-tiba saja ingin menunggu kekasihnya di tepi hutan. Kekasih yang Takpernah ditemuinya, tak sekalipun pernah berbincang. Tapi kekasihnya itu selalu mengunjunginya, dalam mimpi-mimpi di setiap tidur Jelita.Â
Dia -- cerita Jelita -- seorang pemuda tampan. Pemuda itu mungkin seorang keturunan bangsawan. Atau barangkali juga seorang pangeran dari sebuah kerajaan. Dalam mimpinya Jelita bertemu dengan pemuda itu di sebuah taman yang indah. Mereka saling jatuh cinta. Pemuda itu berjanji akan menjemput Jelita, pada suatu hari nanti.Â
Dan mimpi itu berulang-ulang. Dan Jelita meyakininya. Dan ia pun menunggunya, di tepi hutan. Seperti janji yang diucapkan dalam mimpinya.Â
"Ia menunggang kuda putih," jelas JelitaÂ
"Ia datang dari arah matahari terbenam," Jelita bercerita lagi di hari lain.Â
Penduduk desa gempar. Orangtua Jelita gusar. Lalu, tentu saja, beragam komentar.Â
"Aneh!"
"Gila! Hari ini masih percaya dengan mimpi?"
"Apa ia sedang patah hati?"
"Takmungkin!"