Tumbuh sayap menyerbu pusat cahaya. Disangka cahaya adalah rindu yang memagut. Tapi malah kematian datang menjemput
Laron-laron berterbangan, penanda akan datang musim hujan. Berharap bisa menghamparkan impianÂ
Kitalah laron-laron itu, ingin cepat mengubah keadaanÂ
Terbang bebas sekehendak hati, terpedaya pada kilau dunia, seolah-olah pendarnya takpernah redup tiada hentiÂ
Dan kita lalai untuk sejenak tafakur, Â hingga terlambat saat terbentur, baru terjaga saat melihat sebelah kaki sudah berada di pintu kuburÂ
***
Lebakwana, November 2020Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!