Sebenarnya aku ingin sering menari bersamamu, seperti daun-daun yang luruh pada setiap pergantian musimÂ
Tapi kau harus tahu aku hanya mengerti sedikit irama gendang, di sepotong pagi, juga saat menanti petang
Kakiku juga sulit melangkah untuk berbagi cerita,  atau membalas sapaanmu, atau menawarkan segelas teh
sepiring kue-kue yang dibeli di pasar pagi tadiÂ
Yang seharusnya kita dapat berbalas tawa, bertukar kata yang tersumbat di kepala
***
Cilegon, September  2020.Â
Catatan.Â
Puisi ini sudah tayang di Secangkirkopibersama.com, dengan berapa perubahan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H