Mohon tunggu...
Ayah Tuah
Ayah Tuah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Nganu. Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kisah-kisah yang Pernah Dilalui, pada Suatu Masa

28 Agustus 2020   21:26 Diperbarui: 28 Agustus 2020   21:33 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Foto oleh Wendy Wei/ Pexels 

Cerita-cerita, kenapa selalu dimulai dengan pertemuan tak sengaja, seperti halnya diriku terhadap dirimu. Awalnya aku tidak ingat, dan kau pun mungkin sudah lupa. 

Coba kembali kita buka. Mana bisa kita mengira, apakah kita bersua saat di stasiun kereta, bersama keramaian ketika sama-sama akan berangkat kerja, atau bertegur sapa di simpang jalan tak bernama. Waktu aku pulang dari Selatan, dan kau sedang menuju Utara. 

Atau yang ini, kau duduk di sana mengerling manja. Aku mencoba menghampirimu dengan menenangkan gemuruh dalam dada, di sebuah pesta teman sejawat kita. Seorang biduan mengalunkan, Lagu untuk Sebuah Nama *). 

Akhirnya, di sebuah taman penuh bunga.                                                       

Aku mencoba menghindari bicara tentang cinta, dan janji-janji yang melambung setinggi angkasa. Aku hanya berisyarat mengajakmu meniti tangga-tangga, pada sebuah rumah yang nanti akan kita penuhi dengan cahaya. Kau tersipu, diam seribu bahasa, tapi kemudian mengangguk, sebagai tanda, "iya". 

Dan kita bersama melewati beribu-ribu senja. Ada kemarau, hujan, tangis dan gelak tawa. Juga bersua jalan datar, bergelombang, dan aral melintang menguji kesabaran kita.                     

Sesekali pandangan mata terhibur dengan secarik bianglala, di ujung langit sana. Setelah selesai tanah basah, seperti hanyut segala duka. 

Tentu kita pernah tak sepaham makna, sedikit bersilang kata. Tapi itu adalah cara terindah untuk mengajarkan kita arti cinta yang sebenarnya. 

Kini anak-anak telah tumbuh dewasa, dan menempuh jalan yang berbeda. Mereka telah membuat kisahnya sendiri, yang -  tentu saja  -  tak mungkin sama. 

***

Cilegon, Agustus 2020. 

Catatan. 

*) Salah satu judul lagu  Ebiet G Ade. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun