Pada garis waktu, sungai-sungai terpapar polusi huruf-huruf yang kumuh. Percakapan menjadi keruhÂ
Kata-kata menajam sembilu, demi  mempertahankan hal-hal masih ragu, dan tak perluÂ
Atau meruncing pisau, menjadi alat tikam. Kata-kata mati. Kalimat-kalimat menjadi busuk makna, penuhi sungai linimasaÂ
Arus hati yang bening menjadi mampat, hingga bertindak dengan pola pikir yang cupatÂ
Akhirnya amuk mendapatkan jalanÂ
***
Cilegon, Agustus, 2020Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!