Mohon tunggu...
Ayah Tuah
Ayah Tuah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Nganu. Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Api Tak Bisa Dinyalakan

5 Agustus 2020   20:36 Diperbarui: 4 September 2020   18:40 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kau datang pada malam yang tak terduga, membawa kayu bakar, dan berharap bisa memberi kehangatan pada kegelisahan-kegelisahan, yang membuat harapan hampir padam.

"Kenapa mimpi-mimpimu selalu beku. Padahal tak kurang-kurangnya kayu bakar disediakan," kau bertanya keheranan.

Aku juga tak mengerti. Sudah banyak hutan yang kumasuki, tahu mana yang sekadar ranting, bisa merasakan batang kayu yang berisi.

Tapi cuaca seringkali basah, dan pemantik api pun terlambat tiba.

Harapan menjadi lembab.

Angin begitu kencang. Api tak bisa dinyalakan.

Cilegon, Agustus 2020 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun