Mohon tunggu...
Ayah Tuah
Ayah Tuah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Nganu. Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Ramadan Langit Ampunan

9 Mei 2020   15:16 Diperbarui: 9 Mei 2020   15:18 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Gambar oleh Syaibatulhamdi. Diambil dari Pixabay.com 

Pada sujud yang gemetar, mengingat dosa yang lautan

Telah lena tubuh, menapaki jalan yang keruh, padahal ada pilihan akan jalan-jalan yang benderang. Langkah kaki berat terasa banyak duri penghalang

Mata, mata yang digunakan tidak untuk melihat, telinga, telinga yang menjadi tuli, lidah, lidah yang berbicara tak ada guna dan menimbulkan luka, hati, hati yang berlumut kerak dan daki, dan jauh, semakin jauh dari-Mu 

Allah ya Rabb 

Ini Ramadan bukakan langit ampunan, menikmati cahaya pada malam seribu bulan

Zikir tubuh, dosa luruh

Allah Allah Allah 

Ya Allah, pertemukan kembali aku pada Ramadan yang akan datang 

***

Cilegon, Ramadan 1441 H 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun