Mohon tunggu...
Ayah Tuah
Ayah Tuah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Nganu. Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Tarian Sufi Muthiah Alhasany

30 April 2020   21:23 Diperbarui: 1 Mei 2020   01:59 608
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Sumber: kaligrafi -- islam.blogspot.com

Kalau boleh aku ingin meminjam kedua  bola matamu, membuka retina, hingga aku tahu mengapa Istanbul menjadi Ankara

Menyusuri jejak berdarah yang ditinggalkan Mustafa Kemal Pasha, ingin negerinya disebut Eropa, padahal separuh tubuhnya adalah Asia . Tapi jangan kaubawa aku melihat patungnya, itu hanya membuka luka, karena mengingatkan azan berganti bahasa

Juga ceritakan rasa nyeri saat-saat ambruknya Kekhalifahan Utsmani

Muthiah Alhasany, engkau satu dasawarsa di Kompasiana

Ingin aku menyesap cay, teh Turki, sambil kau mengajarkan bagaimana Rumi berputar-putar dengan tarian sufi

Suatu saat nanti 

***

Cilegon, April 2020. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun