Ia naik dari Gondangdia, menghidupkan gemuruh pada dua ratus sajak di seribu  perjalananÂ
Aku mencatatnya, gadis itu membuat kereta Commuter Line tak lagi dingin seperti hari-hari kemarin. Perjalanan yang ramai, tapi penuh dengan penumpang yang beku, asyik melihat gawai, membaca pesan sambil lalu. Kini gemeretak roda kereta pada rel seperti berirama, dalam dadaÂ
Ia selalu memeluk jaket kuning, mengingatkan tentang mimpiku yang terbantingÂ
Dia tak peduli padaku. Seperti halnya dengan seribu perjalanan yang lalu, penumpang datang dan pergi, selalu ada cerita baruÂ
Tapi gadis itu menghidupkan kembali dua ratus sajak dalam lipatan buku
Sayangnya kini gerbong kembali beku, tersebab serbuan virus Corona tak pandang bulu, yang mungkin saja terkena dia atau aku. Mudah-mudahan sebentar cepat berlaluÂ
Di Stasiun Gondangdia gadis itu kutungguÂ
***
Cilegon, April 2020.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H