Mohon tunggu...
Ayah Tuah
Ayah Tuah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Nganu. Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kalau

2 Maret 2020   05:39 Diperbarui: 2 Maret 2020   05:37 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Sumber: Pixabay.com 

Kalau kau membaca puisiku tentang matahari 

Itu sebenarnya aku sedang menyembunyikan gerhana 

cahaya turun lindap

terlalu banyak sebab

Kalau kau mencium aroma mawar pada puisiku

Itu sebenarnya ada duri yang patah melukai bola mataku

Kalau kau merasa sejuk embun pada puisiku 

Itu sebenarnya aku menceritakan rasa perih dengan santun

Kalau kau melihat pelangi pada larik-larik puisiku 

Itu sebenarnya aku sedang berdusta dengan warna kelabu dalam kepalaku

Kalau kau membaca hamparan bunga, air yang jernih mengalir di pinggang gunung, warna-warna merah jambu, cerita-cerita yang membuatmu tersenyum, yang terdapat pada puisiku 

Itu sebenarnya aku tak ingin kamu tahu, bahwa sebenarnya aku tak punya cerita apa-apa 

Kalau kau bisa membaca ada luka di puisiku 

Berjanjilah, kau tak kan menceritakan pada siapapun 

***

Cilegon, Maret 2020 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun