Dan kini mata itu ada di hadapanku. Aku tak sempat menyapa, karena perempuan itu mengacungkan sesuatu. Kemudian ada ledakan berbarengan dengan percikan api. Selarik cahaya yang menyilaukan bergerak cepat, sangat cepat. Menuju tepat di antara dua alisku.Â
Kurasa aku masih bisa mengingat, tubuhku terjerembab ke belakang.
***
Cilegon, Januari 2020.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!