Mohon tunggu...
Ayah Tuah
Ayah Tuah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Nganu. Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Puisi | Membincangkan Percakapan

27 November 2019   21:42 Diperbarui: 28 November 2019   16:54 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di tempatku sudah turun hujan, memang sebelumnya udara begitu gerah, yang konon sebagai pertanda tanah akan basah 

Tapi orang-orang masih sibuk menghitung-hitung percakapan yang tak perlu, membilang panggung di mana akan memainkan drama sewaktu-waktu. Apa mereka sudah lupa, panggung adalah tempat permainan yang menipu

Kita terpaku dengan cerita yang mengharu-biru, tersenyum dengan roman percintaan yang lucu, dan ketika lampu sudah padam kita hanya mengingatnya sambil lalu, karena esok ada cerita lain yang menunggu 

Di tempat lain orang-orang telah menyambut hujan dengan doa-doa yang menderas, mengaliri dinding hati yang sudah lama mengeras, dikarenakan harapan-harapan selalu berhadapan dengan batu cadas

Ada sebagian lagi, orang-orang menabung kebencian dijadikan jalan pintas, seolah-olah itu suatu hal yang pantas, hingga bila tiba saatnya nanti tabungan itu dipecahkan, dideretkan berhari-hari, dan dendam seperti terbayar impas

Dan saat panggung kembali ditegakkan, itulah waktu yang tepat untuk membidik sasaran 

***

Cilegon, November 2019 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun