Mohon tunggu...
Ayah Tuah
Ayah Tuah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Nganu. Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Orang-orang Bicara Hujan

4 November 2019   09:06 Diperbarui: 4 November 2019   09:09 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bukan cerita itu yang ingin kudengar

Tentu aku tak bisa mencegah, meluapkan kegembiraan melihat tanah-tanah kembali basah, setelah sekian lama dirundung gelisah 

Rumput-rumput kembali tumbuh, hewan-hewan ternak tak lagi gaduh, di pinggir kali yang airnya keruh

Sumur-sumur kembali terisi, batang-batang kayu kembali lembab, hingga keserakahan api yang merayap sedikit terhambat ( bagaimana kelanjutan cerita asap? ) 

Pagi ini sudah terdengar burung-burung bernyanyi 

Orang-orang bicara hujan, tapi bukan cerita itu yang ingin kudengar 

Di tempat lain orang-orang tak henti menyalakan api, untuk kepuasan diri, atau memang kebencian tak mempunyai tepi

Kuharap esok kudengar ceritamu yang lain, tentang hati yang kemarau telah basah tersebab hujan yang menderas 

Hujan cinta 

***

Cilegon, November 2019. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun