Mohon tunggu...
Ayah Tuah
Ayah Tuah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Nganu. Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Jothakan Politik

4 Oktober 2019   21:10 Diperbarui: 4 Oktober 2019   21:21 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jothakan  itu terulang kembali. Tapi ini terjadi terhadap orang dalam satu barisan, karena orang itu sempat berakrobat untuk menyatakan beda pendapat. 

Tak ada tegur sapa, walau mereka bersirobok berhadap-hadapan. Ada yang menanggapi aneh, lucu, atau biasa-biasa saja. Kembali orang dalam lingkaran mengemukakan alasan pembenaran, bahwa alasan itu memang benar, dengan mengambil sudut peristiwa seolah-olah benar. Padahal semua televisi menampilkan gambar yang sama. Mereka seperti sepakat tak dusta dengan gambar-gambar yang mereka tayangkan. 

Melihat itu sebenarnya saya berharap ada yang berinisiatif untuk menjebak mereka, agar mereka berada pada situasi berdua saja, dan saling menautkan kelingking. 

Ah, tapi mereka bukan anak-anak kecil lagi, bukan? 

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun