Mohon tunggu...
Ayah Tuah
Ayah Tuah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Nganu. Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Membaca Hantu

21 Agustus 2019   22:34 Diperbarui: 21 Agustus 2019   22:41 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Sumber: Pixabay.com 

Bukan tetiba bila angin menjadi pusaran terkutuk. Pun gemercik air, tak lagi membuat mata menjadi sejuk

Menggelegak, karena mata telah lama menjadi tungku bara

mata menjadi mata-mata 

Siapa di luar? 

Orang-orang curiga dengan orang yang berkata-kata. Kata-kata yang curiga dengan kata orang-orang 

Siapa yang harus dipercaya? 

Orang-orang buat hantu dengan kata-kata 

orang curiga dengan kata 

kata curiga dengan hantu 

Dan cuma orang yang bisa membuat hantu kata-kata, juga kata-kata yang menghantui

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun