Aku menimang-nimang Origin. Tapi aku sedang tak ingin. Maka kuletakkan lagi Dan Brown. Ada buku bagaimana caranya patah hati?Â
Penjaga toko itu tersenyumÂ
"Jatuh cintalah dengan saya, maka Bapak akan patah hati. Karena pasti saya tolak."
O, tidak, bantahku. Justru aku semakin cinta. Semakin sering aku ditolak semakin aku mengerti, bahwa proses akan dan sedang jatuh cinta adalah peristiwa yang paling indah. Dan patah hati adalah kesakitan cinta yang terindah di antara yang indah. Jadi, ada buku bagaimana caranya patah hati?Â
( Kurasa ada seorang yang memperhatikanku)Â
Aku menuju rak buku pertanian. Ada buku cara membuat garam dari laut orang lain. Cara membuat tempe dari kedelai Amerika. Dan ini: Ingin menjadi wartawan dan penyair yang baik, belajarlah di institut pertanian. Adakah cara membersihkan gulma di meja-meja kantor?
Kususuri rak buku sastra. Hampir dua ratus novel terpajang, hanya sedikit buku puisi. Tapi kenapa orang mau gila untuk jadi penyair? Aku mengambil Tak Ada New York Hari IniÂ
( Orang itu masih memperhatikanku. Ah, gadis cantik. Hatiku bungah, setua ini ternyata masih ada gadis cantik yang memperhatikanku  )Â
Gadis itu tersenyum.Â
"Maaf Pak, bukunya belum dibayar."