Mohon tunggu...
Ayah Tuah
Ayah Tuah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Nganu. Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Riwayat Air Mata

27 Juni 2019   06:18 Diperbarui: 27 Juni 2019   06:26 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bila air mata berasal dari kerling bidadari, mungkin ia meluncur lewat pelangi. Menjadi hiasan di sepasang mata bocah. Penuh warna dan gelak tawa 

Bila air mata turun di pagi hari, mungkin ia berbentuk embun yang terpantul dari doa seorang ibu, yang mengantar anaknya pergi ke sekolah 

Bila air mata keluar dari pekatnya kopi, dari tangan yang gemetar, di hadapan mata yang berapi, mungkin ada batu yang tersesat malam tadi 

Bila air mata keluar dari dari tubuh yang diam. Diam-diam. Itulah yang terjadi selama ini 

Cilegon, 2019 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun