Mohon tunggu...
Ayah Tuah
Ayah Tuah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Nganu. Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kau Terlambat 3 Menit yang Lalu Kereta Membawa Mimpimu

13 April 2019   06:30 Diperbarui: 13 April 2019   06:31 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jejak peluit ada tertinggal sayup. Februari memang masih hujan. Tapi bukan itu membuat hati kuyup

Cerita-cerita - atau sekarang disebut kenangan - tentang gadis yang lelah menunggu di stasiun kepastian. Lelaki yang bimbang ( terserah kalau kau ingin menyebutnya pengecut) , tentang banyak kata yang harus didengar, tentang warna baju yang tak sepadan. 

Tak bisakah melihat seorang pangeran menemukan kehangatan hati dari sepatu yang tertinggal, tak peduli darimana pemilik sepatu berasal

Tapi kereta sudah berangkat. Mungkin kau tahu di stasiun-stasiun mana kereta akan berhenti. Tapi kau tak akan mengerti di perhentian mana luka akan terobati

Cilegon, 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun