Mohon tunggu...
Ayah Tuah
Ayah Tuah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Nganu. Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Republik Tanpa Ruang

7 April 2019   21:20 Diperbarui: 7 April 2019   21:21 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ke mana lagi kata-kata bersembunyi 

Sedang warna tubuh pun mudah dibaca

Bahkan kita sendiri bertelanjang dengan sengaja

Ke mana perginya ruang-ruang 

Penjawab tanya letak arah pulang

Juga tempat membungkus kopi dan tawa

saat pemenang dan pecundang berganti peran

Tapi kini tak peduli di mana kata akan ditanam

Karena ruang sudah lepas pandang 

dan menghapus jejak orang tua dalam ingatan

Tak segan membuka pintu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun