Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kumat

11 Desember 2024   22:04 Diperbarui: 11 Desember 2024   22:04 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi: dok. pri. Ikhwanul Halim

andai bola besi jatuh
menembus langit-langit detik ini
ku takkan lari
ku kan nikmati runtuh bagai rumpon laut
di tengah kawanan ikan
kalau kau tak ingin terluka, langkahi saja aku
kau harusnya tahu
kalau aku menjelma halang rintang

kalau aku rumpon laut di tengah sekawanan ikan
aku harap dihancurkan di tengah lantai dansa
kau harus tahu aku adalah onak duri
bencana terjadi ketika kita abai
kuharap 'tuk hancur di tengah lantai dansa

yang tak pernah kenal
'kan mengabarkan berita kematianku
akan tahu untuk tak abai bencana
membungkus piring dengan koran
ketika mereka pindah ke kota

yang tidak pernah mengenalku
'kan mengabarkan berita kematianku
'tuk ribuan orang lain sepertiku

bungkus piring mereka dengan koran
ketika mereka pindah ke kota
mereka tak pernah berdoa
agar bola-bola besi jatuh dari langit-langit

ribuan orang lain sepertiku
tak pernah tahu
mengharapkan yang terburuk
selamatkan nyawa

selalu berdoa
agar bola-bola besi jatuh dari langit-langit
tapi ini bukan jawaban

harap yang terburuk menyelamatkan nyawa
kematian adalah pesta kejutan
yang gagal terlaksana

ini bukan jawaban
tak boleh pikir seperti ini setiap hari

kalau kematian adalah pesta kejutan
yang gagal terlaksana
kau 'kan berhenti percaya bahwa itu mungkin
tak boleh pikir seperti ini setiap hari

ketakutan menjadi erangan seorang wanita
kau 'kan berhenti percaya bahwa itu mungkin
kalau bola besi jatuh dari langit-langit
ku takkan lari
ku kan mengerang karena takut
meski 'ku tak basah
langkahi aku kalau kau tak ingin terluka

Cikarang, 11 Desember 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun