Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Barang Hilang

4 Desember 2024   06:06 Diperbarui: 4 Desember 2024   06:07 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi: dok. pri. Ikhwanul Halim

Sepuluh hari yang lalu, saat pengaitnya putus, dia menyelipkan gelang itu ke dalam saku jaketnya.

Empat hari yang lalu, ketika hendak mengambil gelang itu, dia tidak menemukannya. Hilang.

Dua hari yang lalu, dia mulai bertanya-tanya apakah gelang itu mungkin telah dicuri. Jaket itu tergantung di lorong. Seseorang mungkin telah mengacak-acak sakunya. Siapa yang datang ke sini?

Maudy dan anak-anak.

Bukan Maudy, bukan!

Tapi anak-anak? Mereka masih kecil, menyukai benda-benda berkilauan, tidak akan tahu bahwa mereka melakukan kesalahan. Dia akan menjelaskan bahwa dia tidak marah. Dia hanya ingin gelangnya kembali.

Dua jam yang lalu, Maudy dan anak-anak tiba. Sembilan puluh menit yang lalu, dia mulai menjelaskan kepada Maudy, dimulai dengan, "Kamu tahu gelang perak pemberian ayahmu, yang berliontin burung hantu hijau berkilau?"

Saat dia melanjutkan, dia melihat Maudy mengerutkan wajahnya karena jijik dan melompat berdiri, memanggil anak-anak untuk ikut. Mereka akan pulang.

Delapan puluh menit yang lalu, saat memasuki lorong, mereka mendapati Ren merogoh saku jaket. Berbalik ke arah Maudy, Maudy menyeringai.

Tujuh puluh sembilan menit yang lalu, Maudy menyadari Ren memegang burung hantu plastik hijau dan berkata bahwa dia memberikannya kepada Nana karena dia kehilangan burung hantu hijau miliknya sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun