Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Baik dan Buruk

26 November 2024   19:19 Diperbarui: 26 November 2024   19:20 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi: dok. pri. Ikhwanul Halim

Lina merasa pria itu akan melakukan tindakan lain. Lina berpikir untuk memanggil Roy, si juru masak, tetapi dia mungkin tidur di belakang.

"Jadi, jam berapa kamu pulang? Aku lihat kamu tidak memakai cincin."

"Dua hal," kata Lina. "Pertama, aku tidak memakai cincinku saat bekerja, dan kedua, kamu sama sekali bukan tipe orang yang kusukai. Aku akan sangat menghargai kalau kamu pergi sebelum aku harus memanggil juru masak ke sini. Aku tidak ingin ini berubah menjadi diskusi. Oke?"

Pria itu bahkan tidak tampak kesal. Dia bangkit dan pergi.

Lina pikir pria itu pasti sudah terbiasa membuat orang marah.

Cikarang, 26 November 2024

Note: Terima kasih kepada Panitia Kompasianival 2024 yang telah memberikan voucher Kompasiana Premium 3 Bulan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun