Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sebelum Malam November

15 November 2024   10:10 Diperbarui: 15 November 2024   10:20 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

lalu lintas padat mengendus angin sepoi-sepoi,
seorang pengecut yang hebat
dipicu oleh aroma kerang goreng.

sebuah paviliun, sekelompok oposisi
menenggak kopi
di udara laut yang tenang

dipicu layang-layang berlampu
terbang di atas gelombang
berharap alat peraga ini

permanen, kehidupan yang kita pilih
sesuai dengan yang kita jalani,
dan setelah kita semua memanjat

ke puncak gedung terlantar
di ambang kehancuran lambat
menjadi ketiadaan

lelaki tercengang
mengamati dengan teleskop.
dari kejauhan

tampak seperti semut
perlahan jatuh dari meja
satu demi satu menderita

Cikarang, 15 November 2024

 

Note: Terima kasih kepada Panitia Kompasianival 2024 yang telah memberikan voucher Kompasiana Premium 3 Bulan.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun