Aku adalah Gadis Laut.
Suku-suku masing-masing memberiku nama yang berbeda. Aku tinggal di air yang dingin dengan cahayaku. Semua hewan laut menyukai cahayaku. Mereka menyukai cahaya yang bersinar menembus kegelapan.
Terkadang aku membuka cahayaku dan membiarkan hewan-hewan berenang di bawah cahaya yang hangat. Aku tertawa dan senang dengan kegembiraan mereka.
Suku-suku tidak suka ketika aku membiarkan hewan-hewan masuk ke dalam cahayaku. Suku-suku tidak dapat berburu dan memakan hewan-hewan di dalam cahayaku. Mereka memohon kepadaku dan berdiri di tepi air yang dingin. Aku rasa mereka terkadang kelaparan ketika aku membuka cahayaku. Aku tidak bermaksud menyakiti mereka. Aku sendirian di laut sampai aku membuka cahayaku dan kemudian semua hewan laut datang untuk menemaniku.
Aku pernah menjadi anggota suatu suku. Aku adalah seorang gadis kecil yang tidak terlalu cantik. Anak-anak mengejekku dan orang tuaku sendiri akan memukulku. Ibuku menyebutku "monster jelek".
Suatu kali dia menyiramku dengan air mendidih sepanci. Saat itu musim dingin dan udara dipenuhi salju. Aku menunggu sampai semua orang tertidur, mengisi lampu dengan lebih banyak lemak paus dan meninggalkan rumah. Aku pergi ke tepi air. Air mataku membeku.
Aku menyelam ke dalam air sambil membawa lampu. Kupikir aku akan mati, tetapi ternyata aku bernapas di bawah air.
Di sana aman. Tidak ada yang akan memanggilku dengan sebutan buruk atau menyakitiku.
Suku-suku memohon kepadaku.
Itu tidak akan terjadi.Â