Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Gadis Laut

9 November 2024   23:23 Diperbarui: 9 November 2024   23:30 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku adalah Gadis Laut.

Suku-suku masing-masing memberiku nama yang berbeda. Aku tinggal di air yang dingin dengan cahayaku. Semua hewan laut menyukai cahayaku. Mereka menyukai cahaya yang bersinar menembus kegelapan.

Terkadang aku membuka cahayaku dan membiarkan hewan-hewan berenang di bawah cahaya yang hangat. Aku tertawa dan senang dengan kegembiraan mereka.

Suku-suku tidak suka ketika aku membiarkan hewan-hewan masuk ke dalam cahayaku. Suku-suku tidak dapat berburu dan memakan hewan-hewan di dalam cahayaku. Mereka memohon kepadaku dan berdiri di tepi air yang dingin. Aku rasa mereka terkadang kelaparan ketika aku membuka cahayaku. Aku tidak bermaksud menyakiti mereka. Aku sendirian di laut sampai aku membuka cahayaku dan kemudian semua hewan laut datang untuk menemaniku.

Aku pernah menjadi anggota suatu suku. Aku adalah seorang gadis kecil yang tidak terlalu cantik. Anak-anak mengejekku dan orang tuaku sendiri akan memukulku. Ibuku menyebutku "monster jelek".

Suatu kali dia menyiramku dengan air mendidih sepanci. Saat itu musim dingin dan udara dipenuhi salju. Aku menunggu sampai semua orang tertidur, mengisi lampu dengan lebih banyak lemak paus dan meninggalkan rumah. Aku pergi ke tepi air. Air mataku membeku.

Aku menyelam ke dalam air sambil membawa lampu. Kupikir aku akan mati, tetapi ternyata aku bernapas di bawah air.

Di sana aman. Tidak ada yang akan memanggilku dengan sebutan buruk atau menyakitiku.

Suku-suku memohon kepadaku.

Itu tidak akan terjadi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun