Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Dinasti

9 November 2024   09:10 Diperbarui: 9 November 2024   09:10 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku sudah tua sekarang, sangat tua. Aku sering lupa siapa aku. Lupa di mana aku tinggal. Tapi aku mengingat masa kecilku seolah-olah baru kemarin. Seolah-olah baru sejam yang lalu. Aku mencoba memberi tahu anak-anak zaman sekarang seperti apa masa itu dan mereka menertawakanku. Aku mengerti. Aku terdengar seperti orang tua mana pun dalam sejarah. "Waktu aku masih kecil, semuanya berbeda dengan sekarang."

Tapi memang berbeda.

Aku ingat masa sebelum Dinasti Trump berkuasa di negeri kita. Sebelum Donald Trump I naik takhta setelah menaklukkan seluruh negara-negara yang ada.

Saat itu, kita memiliki internet sungguhan. Itu adalah hal yang ajaib. Kita dapat melakukan banyak hal dengannya. Hampir apa saja. Kita dapat berbicara dengan teman. Bertemu orang baru. Jatuh cinta online. Ada musik, cerita, dan video lucah. Banyak sekali video lucah. Itu menghibur mereka, tetapi mereka tidak percaya sepatah kata pun.

Mereka berkumpul mengelilingi tempat tidurku, tersenyum saat mendengarkan.

"Dan ada Berita," kataku. "Berita yang jujur dan benar  kapan pun kita mau."

Mereka menepuk tanganku dengan simpatik.

"Oh Kakek," kata mereka, "Kakek yang malang. Itu hoaks, Kek. Berita Palsu. Semuanya Berita Palsu. Begitulah menurut Wikitrump hasil pencarian di Googletrump."

Cikarang, 9 November 2024

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun