Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Rakyat Bersenjata

8 November 2024   18:18 Diperbarui: 8 November 2024   20:22 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Syauki tersenyum, menjulurkan lidahnya, lalu meraih laci mejanya.

"Semua tiarap!" teriakku.

Aku berasumsi Syauki sedang meraih senjata. Saat anak-anak tiarap ke lantai, aku menembak Syauki dengan dua peluru. Dia terkulai di kursinya.

Aku memeriksa laci mejanya, berharap menemukan pistol atau peluru. Yang ada hanyalah buku komik, penghapus, hati merah dengan nama gadis kecil yang ditarik rambut ekor kudanya.

Inilah sebabnya populasi manusia semakin berkurang. Yang kita tahu hanyalah meningkatnya ketakutan dan kekerasan.

Kita berusaha bertahan tanpa berpikir panjang.

Cikarang, 8 November 2024

 

Note: Terima kasih kepada Panitia Kompasianival 2024 yang telah memberikan voucher Kompasiana Premium 3 Bulan.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun