Aku tahu anak kembar. Anak kembar tidak hanya mandi, mengeringkan badan, berpakaian, dan melompat ke kereta dorong. Pagimu pasti sangat melelahkan. Aku tidak ingat berbaring di samping saudaraku di kereta dorong, tetapi aku yakin kami melakukannya, seperti kedua anak kecilmu yang sedang tidur. Kalau kamu harus memilih satu untuk hidup dan satu untuk mati, mana yang akan kamu pilih?Â
Itu pertanyaan yang tidak pantas, aku tahu.Â
Aku menarik kembali pertanyaan itu. Tetapi apakah kamu terkadang terbangun di tengah malam dan berpikir, Ya Tuhan, apa yang telah kami lakukan?
Kita telah membawa anak-anak kecil ini ke dunia dan tahu betul bahwa suatu hari mereka akan mati. Apakah kamu berdoa agar mereka setidaknya hidup lebih lama darimu, lalu langsung merasa sakit? Apakah kau pernah bertanya-tanya, siapa yang akan menghadapi kematian dengan lebih baik? Yang sensitif atau yang brengsek?Â
Aku bisa menjawabnya untukmu, dan kurasa inilah yang perlu kukatakan padamu.
Yang meninggal lebih dulu.
Â
Cikarang, 6 November 2024
Â
Note: Terima kasih kepada Panitia Kompasianival 2024 yang telah memberikan voucher Kompasiana Premium 3 Bulan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H