Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Arti Kehidupan

21 September 2024   06:43 Diperbarui: 21 September 2024   09:09 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Baiklah, biar aku jelaskan ini kepada kalian." 

Aku tidak begitu pandai mengartikan emosi alien, terutama dengan suara monoton dari mesin penerjemah universal, tetapi aku cukup yakin ini adalah sikap merendahkan. "Apa yang kamu kalian ketahui sejauh ini?"

"Baiklah," kataku, memikirkan apa yang dikatakan oleh para ilmuwan yang aku pekerjakan. "Kami tahu kaalian berasal dari planet yang lebih dekat ke matahari daripada planet kami, dan biologi kalian didasarkan pada tingkat yang sama sekali berbeda dari kami."

Aku menunggu kata-kataku diterjemahkan, menunggu alien itu berbicara, lalu menunggu penerjemah itu lagi. "Keduanya benar, keduanya benar. Tetapi inilah yang tidak kamu ketahui. Kami adalah---"

"Uh---maaf, kata terakhir itu tidak diterjemahkan dengan benar."

"Oh, apa, kalian tidak memiliki konsep tentang---? Nah, itu menjelaskan banyak hal. Pokoknya, pada dasarnya kami yang menciptakan kalian."

Aku mendengar desahan dari orang-orangku. Aku mencoba mencari makna dalam kata-kata alien itu. "Maksudmu, pada suatu saat dalam perkembangan kami, kalian mengunjungi kami dan entah bagaimana memengaruhi perkembangan kami?"

"Tidak. Kami yang menciptakan kalian."

Aku menatap alien itu. Kulitnya pucat dan kusam, dan tubuhnya aneh.

"Kalian tidak menciptakan kami. Tidak ada yang menciptakan kami! Kami mulai sebagai organisme bersel tunggal, yang bermutasi berulang kali dan perlahan berkembang menjadi ekosistem di planet kami saat ini!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun