Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Lapisan Malam

19 September 2024   20:23 Diperbarui: 19 September 2024   20:29 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi: dok. pri. Ikhwanul Halim

Dunia terasa sunyi tanpa dengkuran suamiku dan pipinya yang gemuk bergerak ke dalam dan ke luar seperti sedang meniup peluit.

Dia sudah meninggal.

Aku bangun dari tempat tidur dan membuka tirai jendela. Seekor anjing entah milik siapa sedang buang air besar di halaman depan kami. Matahari bersinar di atas gerobak dorong merah milik Bu Bariah, janda Sobari, saat dia mendorongnya di sepanjang jalan setapak menuju pasar.

Aku mengenakan pakaian berkebunku.

Halaman belakang penuh dengan tunggul dengan akar tunggang seperti tongkat, sulit untuk mencabutnya di tengah panas.

Aku beristirahat sebentar di bawah naungan kelembak merah, daunnya menyerupai telinga gajah, lalu kembali ke kamar tidur yang sekarang pengap.

Dia selalu bau, tetapi belum pernah separah ini.

Aku duduk di seberang ruangan. Begitu banyak kenangan. Kalau kamu bisa meremasnya, kenangan akan menjadi bongkahan kotoran yang halus.

Aku tertidur, lalu aku bangun.

Aku berjalan ketunggul-tunggul di halaman belakang. Matahari merendah. Bayanganku berjalan di depanku menuruni tangga menuju taman dan meletakkan kepalanya di lubang sampah kompos. Gumpalan bayangan muncul, membentuk bercak-bercak kegelapan, bergabung dan kepalaku menghilang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun