Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Adaptasi

24 Agustus 2024   07:07 Diperbarui: 24 Agustus 2024   07:27 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto ilustrasi: dok. pri. Ikhwanul Halim

Setelah beberapa triliun tahun menikah, kamu akan berpikir aku akan belajar untuk tidak berdebat, pikirnya.

"Baiklah," kata Prana, "ini dia. Bersiaplah."

"Aku takut," kata Trini. "Peristiwa metastabilitas vakum tidak seperti apa yang pernah kita alami. Hukum fisika itu sendiri akan berbeda setelah vakum buatan itu runtuh. Kehidupan dalam bentuk apa pun mungkin tidak terjadi."

"Kalau tidak, kita sudah menjalani hidup yang baik dan panjang. Kalau ya, kita akan beradaptasi seperti yang selalu kita lakukan."

Prana memodulasi medan energi titik nolnya agar sinkron dengan medan energi Trini --- analogi kasar dari pelukan untuk keadaan mereka saat ini --- saat mereka menunggu akhir alam semesta.

Cikarang, 24 Agustus 2024

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun