Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

CMP 159: Puisi Cinta

18 Agustus 2024   07:09 Diperbarui: 18 Agustus 2024   07:11 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kamu dapat merasakan roda-roda gigi neuron berderak perlahan di otakmu. Kamu tidak pernah mengira bahwa menulis tentang perasaan bahagia dan gembira bisa sesulit ini. Mengapa kamu tidak dapat memikirkan satu saja yang baik dalam hidupmu?

Pasti ada sesuatu!

Bagaimana dengan---

shopping!

mencetak 3-angka dalam permainan basket

gosip tentang cowok yang kece badai

mendapat nilai 100 dalam ujian Aljabar.

Oh, tentu! Bagaimana mungkin kamu bisa menulis puisi tentang Aljabar?

Pertanyaan kelima membuat kamu ingin manjat pohon mangga tetangga.

Apa jawaban untuk 6x-24b + y?

Tidak, ini konyol.

Puisi yang sebenarnya adalah tentang cinta, daun-daun yang jatuh di atas rumput basah dan bulan sabit terbirit-birit terbit di langit.

Masalahnya adalah kamu tidak peduli dengan pohon mangga tetangga atau langit erbwarna kuning kunyit. Kamu ingin menulis tentang sesuatu yang menarik minat dan bakat.

Bagaimana dengan anak kucing? Anak kucing lucu dan menggemaskan.

Kamu yakin kamu dapat menulis puisi tentang anak kucing.

anak kucing cantik kami bernama Oglek,
tapi dia suka menggaruk belakang sofa sampai robek
juga koran dan bunga plastik
sepatu Papa dan lampu antik

ketika dia memecahkan piring porselen disnati T'ang
kami menukarnya dengan ikan cupang

Kamu menyukai puisi ini, meskipun membuatmu sedih ketika mengingat Oglek yang dikirim ke Mamang Juned di kampung dan diganti dengan ikan cupang.

Papa bilang  Oglek akan lebih bahagia berguling-guling di kotoran sapi daripada terjebak di dalam rumah dan tidur di dekat kaki adikmu.

Kamu tidak mengerti mengapa Oglek tidak bahagia. Kaki adikmu kan justru bau ikan asin.

Oh, apa gunanya?

Kalau hal paling menarik yang dapat kamu tulis menjadi puisi adalah Oglek, sudah pasti hidupmu sangat membosankan.

Mengapa kamu tidak dapat menulis tentang Paris di musim semi, atau perjalanan menyusuri Sungai Amazon dengan perahu kulit kayu balsa?

Karena kamu hanyalah seorang siswi SMA dan hanya orang dewasa yang dapat melakukan sesuatu yang mengasyikkan.

Namun semua itu masih sangat jauh, dan kamu tidak ingin menunggu selama itu. 

Dan mengapa kamu harus menunggu? Kamu dapat berpenampilan seperti wanita sosialita kalau kamu mau! Bahkan, kamu akan berpakaian dan berperilaku seperti wanita itu mulai hari ini.

Jadi kamu akan mampu menulis puisi yang benar-benar indah.

Cikarang, 18 Agustus 2024

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun