Tidak, ini konyol.
Puisi yang sebenarnya adalah tentang cinta, daun-daun yang jatuh di atas rumput basah dan bulan sabit terbirit-birit terbit di langit.
Masalahnya adalah kamu tidak peduli dengan pohon mangga tetangga atau langit erbwarna kuning kunyit. Kamu ingin menulis tentang sesuatu yang menarik minat dan bakat.
Bagaimana dengan anak kucing? Anak kucing lucu dan menggemaskan.
Kamu yakin kamu dapat menulis puisi tentang anak kucing.
anak kucing cantik kami bernama Oglek,
tapi dia suka menggaruk belakang sofa sampai robek
juga koran dan bunga plastik
sepatu Papa dan lampu antik
ketika dia memecahkan piring porselen disnati T'ang
kami menukarnya dengan ikan cupang
Kamu menyukai puisi ini, meskipun membuatmu sedih ketika mengingat Oglek yang dikirim ke Mamang Juned di kampung dan diganti dengan ikan cupang.
Papa bilang  Oglek akan lebih bahagia berguling-guling di kotoran sapi daripada terjebak di dalam rumah dan tidur di dekat kaki adikmu.
Kamu tidak mengerti mengapa Oglek tidak bahagia. Kaki adikmu kan justru bau ikan asin.
Oh, apa gunanya?