Kartika baru kembali dari liburan di Bali dengan kulit gosong parah akibat sengatan matahari. Aku tanya apa yang terjadi dan dia bilang dia tertidur di pantai Kuta.
Dia tanya apakah hal itu pernah terjadi padaku.
"Tentu saja tidak, Marimar!" jawabku.
Dia menatapku dengan tatapan tak percaya, jadi aku sambung dengan kata-kata, "Aku tidak percaya bahwa manusia harus berjemur di bawah sinar matahari. Aku percaya bahwa semua makhluk hidup justru harus berjemur di bawah cahaya bulan."
Sekali lagi tatapan tidak percaya itu, bahkan matanya semakin  membulat sempurna - meminjam kiasan kesukaan penulis subgenre prosa ungu. Tatapan kebingungan yang membuatku merasa kasihan pada dirinya yang malang dan menderita itu. Â
Dan aku bertanya, "Kamu pernah tahu ada orang yang mengalami luka bakar karena cahaya bulan?"
Jeda lima detik saat menimbang-nimbang jawaban untuk pertanyaan itu, lalu menggelengkan kepala.
"Nggak."
"Pernah kamu ketemu orang yang terkena kanker kulit karena cahaya bulan?"
Sekali lagi pandangan tidak percaya muncul di wajahnya yang ayu wanita Jawa klasik sambil mengangakan bibirnya yang mungil saat dia menggelengkan kepalanya.