Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cara Berduka

17 Juni 2024   20:36 Diperbarui: 17 Juni 2024   20:45 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Atau mungkin kamu tidak terlalu pintar, tapi kamu putus asa. Kamu memeras otak membuat rencana, berbohong, dan mencuri.

Kamu mencuri mesin waktu untuk dirimu sendiri, melanggar hukum yang bahkan cukup ringan jika dibandingkan dengan hukum melanggar ruang dan waktu.

Dan kamu tidak tahu apa yang kamu lakukan. Tapi yang kamu butuhkan hanyalah keberuntungan.

(Ada yang tidak beres. Saat-saat seperti itu tidak perlu dipikirkan lagi. Coba lagi.)

Kamu cukup mencintai seseorang untuk kembali ke masa lalu.

***

Kamu kembali ke masa lalu.

***

Untuk sementara waktu, segalanya tampak sedikit lebih cerah. Kamu hidup, senang, bahagia! Kamu bersenandung tanpa suara, memperhatikan orang yang kamu cintai membuat kopi. Warna mata mereka berbeda, baru dan indah.  

Kamu menangis.

Tapi kamu sudah menonton semua filmnya. Kamu sudah membaca banyak novel jelek untuk mengetahui bagaimana kelanjutannya. Kepanikan hendak melompat dari tenggorokanmu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun