"Ah," dia tertawa. Dia menyisir rambut cokelatnya  yang cepak dengan jari dan balas tersenyum padamu. "Saya sedang mencari buku."
Kamu mengangguk. Dia sangat lucu!
Kamu melirik jari manis di kedua tangannya. Polos tanpa cincin.
"Yah, tentu saja. Ini perpustakaan," gumamnya.
Kamu kembali tersenyum. "Fiksi atau nonfiksi?"
"Ah, fiksi," jawabnya. Dia mengamati tumpukan itu dan menghela napasnya. "Tetapi saya tidak ingat judulnya. Atau penulisnya. Saya yakin judulnya dimulai dengan huruf M."
Kamu memperhatikan betapa rapi dan licin setrikaan pakaiannya.
Aromanya seperti bau sepedanya, pikirmu.
"Aku menaruh tasku dulu, lalu aku akan membantumu."
Dia mengangguk. Kamu bergegas untuk menggantung tas jinjingmu di kantor pustakawan.
Ratna mendongak dari layar komputernya.