Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Di Ujung Kehidupan

20 Mei 2024   23:41 Diperbarui: 21 Mei 2024   00:28 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto ilustrasi: dok. pri. Ikhwanul Halim

Wortel yang menangkapnya saat Saiyya terpeleset, saat dia mulai menghilang. Sengatan cakarnya menariknya menjauh dari menguapnya warna abu-abu, menjepitnya kembali ke dunia nyata. Wortel tidak akan membiarkannya meledak dan bergabung dengan yang terlupakan.

Kini Saiyya bergerak melintasi dunia tanpa bayangan atau kehadiran. Hanya Wortel yang melihatnya. Mereka masih tidur bersama, Wortel tetap mewujudkan mimpinya. Dia adalah kehangatan terakhirnya.

Saiyya kini hantu di rumahnya sendiri. Orang baru tinggal di dalamnya. Mereka memberi makan Wortel. Kucing itu sopan, menerima sentuhan tangan mereka di kepalanya, makanan mereka di dalam mangkuknya. Namun di malam hari dia meringkuk di sekitar Saiyya.

Dunia mereka melingkar dengan ketat. Saiyya hampir bisa merasakan gemuruh di dadanya.

Cikarang, 20 Mei 2024

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun