Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sekolah (Tak Penting, Katanya)

23 April 2024   19:21 Diperbarui: 23 April 2024   19:26 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

sungai susu cokelat dan anak-anak
bermunculan dari celah-celah
di ujung kepala yang terpenggal rasa daun jarak

dan babat panggang di bagian belakang
tenggorokan, tanpa daging
atau minum air matang
dan berdiri di pinggir jalan
sudut membelakangi gudang

bertanya kepada orang yang lewat
apakah mereka punya waktu sejenak
untuk berbicara tentang percabangan
dan sungut kupu-kupu
peta tata kota
geografi kontur

otak diaduk sebentar
atau tunggu sampai semuanya datang
bersama-sama memeriksa 'tuk tahu
apakah perlu garam atau merica?
makan siang gratis, anak-anak!

Cikarang, 23 April 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun