aku ingin melihat diriku yang sebenarnya,
semua tepianku yang mentah dan tanpa glasir
semua keping pecahanku
menjadi teka-teki yang hancur di lantai
aku ingin memikirkan diriku yang dipalsukan
dari bumi, dibakar di tungku pembakaran---
untuk melihat adakah debu di bawahnya
Â
aku ingin mencari lem di semua rak dapur
sesuatu yang akan menciptakan ikatan.
aku pernah hancur sebelumnya.
terkadang, keping terkecil
dan serpihan harus disapu.
terkadang, keputusan harus dibuat
Â
untuk menyimpannya atau membuangnya.
pecahannya akan hilang, cukup untuk dilihat
pembuluh darah yang menandai luka
ketika bertanya pada diri sendiri seberapa kuatku
kataku sekokoh porselen
kataku dengan perekat adhesi
kataku bisa menutup setiap luka
cukup setetes di ujung jari saja
Cikarang, 20 Januari 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H