Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Alzheimer

15 Januari 2024   17:39 Diperbarui: 15 Januari 2024   17:45 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto ilustrasi: dok. pri. Ikhwanul Halim

ekspresi ibuku kaku seperti batang pohon
satu demi satu kenangan bagaikan dedaunan hilang dari benaknya.
tanyakan pada rumput yang bergoyang, Ebiet?

puisi sebagai ringkasan kenangan sebangsa setanah air.
pujangga Cina melipat puisi-puisi ke dalam perahu-perahu kertas kecil dan--
mendorongnya ke sungai tanpa kesedihan atau penyesalan
melupakannya ketika sudah tidak menghilang dibawa arus.

kita tak sabar untuk menjauh dari orang asing di cermin
ciri wanci membuat kita jijik
haruskah dia mengeretakkan gigi seperti itu?
haruskah dia terus bertengkar dan terisak?

Kata-kata. Nama.

sofa yang ditidurinya sambil menonton TV
meja rendah tempat duduk saat menyisir rambut
keduanya tak memikirkan apa pun
apa pun.

tempat tidur bayi di loteng
rumah tanpa perabot
lahan kosong tanpa bangunan.

sawah membelah hutan
hutan menutupi daratan sejauh pandangan
burung-burung di pepohonan
dan binatang-binatang mengendus di semak-semak
di bawah pakis-pakis tinggi

apakah lautan surut seperti yang terjadi sekarang?
pindah ke pantai yang satu dan yang lain sebelum airnya yang sewarna darah mendidih?

lahar merah tua kekuningan merayap di atas hamparan batu hitam yang tak tertata
ribuan gunung berapi tertutup awan merah.
dunia akan segera lahir.

Cikarang, 15 Januari 2024

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun