III.
Dan malam hari menyelinap keluar dari batas yang ditoreh untuk menyaksikan kipas angin naik dan turun. Paha kita digerogoti tupai merah yang lari menuruni gunung dan lembah. Kemudian kotorannya tertinggal.
IV.
Hiruk pikuk unit sepeda motor. Darah dari kejauhan, seperti berada di dalam kepalamu sendiri. Jangan pernah menghindarinya.
V.
Dia membuat lubang cacing.
VI.
Langit merah muda bagai gincu pelacur, petinju yang KO, pelantun api, penari lelah, siswi, guru, astronot, pengantin wanita, jagal ayam, perempuan dingin, gadis dengan ular, polwan, bos perempuan, asisten rumah tangga, pekerja harian, dokter, ibu yang putus asa tak punya uang untuk membayar menyewa, masinis kereta, tentara, penunggang kerbau, anak kucing manja, sekretaris, gadis yang membuat roti, gadis itu yang memakai bikini, gadis berkuncir, gadis menulis surat, gadis di tengah hujan, gadis yang menjatuhkan botol sirup, gadis petani, gadis pemarah, buruh pabrik, penata rambut, pengunjuk rasa militan, bayi, artis...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H